Dugong: Mamalia Laut yang Unik dan Terancam
2 mins read

Dugong: Mamalia Laut yang Unik dan Terancam

π˜€π—Ίπ—±π˜€π—²π—Ώπ˜ƒπ—Άπ—°π—²π˜€π—Ήπ—Ήπ—°.𝗰𝗼𝗺 – Dugong: Mamalia Laut yang Unik dan Terancam. Dugong (Dugong dugon) adalah mamalia laut besar yang termasuk dalam ordo Sirenia. Dikenal juga sebagai sapi laut, dugong merupakan kerabat dekat dari manatee, namun memiliki beberapa perbedaan penting. Dugong adalah satu-satunya anggota keluarga Dugongidae yang masih bertahan, sedangkan kerabat terdekatnya, manatee, tergolong dalam keluarga Trichechidae.

Dugong: Mamalia Laut yang Unik dan Terancam

Habitat dan Distribusi

Dugong ditemukan di perairan hangat dan dangkal di wilayah Indo-Pasifik, termasuk pesisir Afrika Timur, Laut Merah, Teluk Persia, hingga perairan sekitar Australia dan Papua Nugini. Dugong lebih suka tinggal di perairan berumput laut karena makanan utamanya adalah berbagai jenis lamun (seagrass).

Karakteristik Fisik

Dugong memiliki tubuh yang ramping dengan panjang bisa mencapai 3 meter dan berat hingga 500 kilogram. Kulitnya tebal dan berwarna abu-abu atau cokelat muda. Ciri khas dugong adalah ekor bercabang seperti lumba-lumba, berbeda dengan manatee yang memiliki ekor berbentuk dayung.

Perilaku dan Pola Makan

Dugong adalah hewan herbivora yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk merumput di dasar laut. Mereka memakan lamun dengan cara mencabutnya dari dasar laut menggunakan moncong yang fleksibel dan kuat. Dugong biasanya makan selama 6-8 jam sehari dan mampu mengonsumsi hingga 40 kilogram lamun per hari.

Reproduksi dan Umur

Dugong adalah hewan dengan tingkat reproduksi yang rendah. Betina biasanya melahirkan satu anak setiap 3-7 tahun, setelah masa kehamilan sekitar 13-15 bulan. Anak dugong akan disusui selama sekitar 18 bulan, tetapi tetap tinggal bersama induknya hingga usia dua tahun atau lebih. Dugong dapat hidup hingga usia 70 tahun di alam liar.

Ancaman dan Konservasi

Dugong di klasifikasikan sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN). Beberapa ancaman utama yang di hadapi dugong meliputi:

  1. Degradasi Habitat: Perusakan habitat lamun akibat aktivitas manusia seperti pembangunan pesisir dan polusi laut.
  2. Perburuan: Dugong di buru untuk daging, minyak, dan tulangnya di beberapa wilayah.
  3. Tertangkap Jaring: Dugong sering terjebak dalam jaring ikan, yang dapat menyebabkan cedera atau kematian.
  4. Perubahan Iklim: Pemanasan global dan perubahan iklim mempengaruhi habitat lamun dan ekosistem laut secara keseluruhan.

Berbagai upaya konservasi sedang di lakukan untuk melindungi dugong, termasuk pembentukan kawasan perlindungan laut, program pengawasan, dan edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem laut.

Penutup

Dugong adalah makhluk laut yang unik dan memiliki peran penting dalam ekosistem lamun. Melalui upaya konservasi yang berkelanjutan dan kesadaran global, di harapkan populasi dugong dapat di pertahankan dan di lindungi dari ancaman kepunahan. Menghargai dan melestarikan dugong adalah bagian dari tanggung jawab kita untuk menjaga keanekaragaman hayati laut.